DG. TUANG
عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف
ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس »
Diriwayatkan
dari Jabir berkata,”Rasulullah Shallallahualaihiwassalam
bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi
seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang
yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).
Dunia,
adalah tempat dimana saat ini kita tinggali, tidak ada satu pun makhluk
walaupun itu hanya sebesar atom melainkan merupakan ciptaan sang Maha
Pencipta. Kita selaku manusia yang menjadi makhluk utama di bumi, yang
dimana tumbuhan, hewan dan ciptaan lainnya di bumi diperuntukkan bagi
kita, untuk mendukung berjalannya kehidupan dan fungsi hidup kita.
Sadar atau tidak, segala apa yang diciptakan oleh Allah di langit maupun di bumi tidak ada yang sia-sia, semua pasti menghasilkan manfaat bagi makhluk lainnya di bumi yang khususnya untuk manusia. Ketika kita mencoba untuk merenungkan ciptaan Allah yang mungkin terlihat menjijikkan semisal kotoran binatang ternak, apakah ciptaan ini tidak menghasilkan manfaat? Jika kita menjawab bahwa kotoran tidak memiliki manfaat, ini jawaban yang salah besar. Kenapa, karena kotoran binatang ternak sangatlah bermanfaat. Dari kotoran tersebut bisa dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman. Dengan pupuk tersebut tanaman tumbuh dengan suburnya, bahkan menghasilkan buah yang baik yang berujung pada pemanfaatan bagi manusia.
Kemudian, di ciptaan Allah yang lain, yang seakan tidak dipedulikan bahkan dihindari yaitu debu. Ciptaan Allah yang merupakan partikel-partikel kecil sebesar atom ini tidaklah diciptakan oleh Allah melainkan memberikan manfaat bagi manusia. Salah satunya adalah sebagai sarana bersuci bagi manusia dari hadats kecil -sebagai alat bantu tayamum- ketika manusia tidak bisa menggunakan air untuk berwudhu.
Kita telah melihat manfaat dari benda-benda yang dipandang menjijikkan, namun ternyata memiliki manfaat yang besar. Lalu kita sebagai manusia sudah bisa memberikan manfaat kepada manusia lainnya. Ataukah sebaliknya? kita hanya menjadi makhluk yang menyebabkan kerusakan bagi manusia lainnya. Patutlah kita merenungkan diri kita, jika hidup kita saat ini belum atau tidak sama sekali memberikan manfaat bagi manusia lainnya, maka jelaslah bahwa diri kita saat ini lebih buruk dari debu, bahkan lebih buruk dari kotoran binatang ternak. Padahal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di dalam haditsnya, salah satu syarat untuk menjadi manusia yang baik diantara manusia lainnya adalah dengan menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya,
خير الناس أنفعهم للناس
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)
Maka mulai saat ini, pikirkanlah, apa manfaat yang bisa kita lakukan di dalam kehidupan kita yang bisa kita berikan kepada orang lain, karena Allah menciptakan kita bukan untuk hal yang penuh dengan kesia-siaan. Wallahu a’lam
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/smart-teen/2013/11/10/27525/sudahkah-kita-menjadi-pribadi-yang-bermanfaat-bagi-orang-lain/#sthash.pdPe3owx.dpuf
Sadar atau tidak, segala apa yang diciptakan oleh Allah di langit maupun di bumi tidak ada yang sia-sia, semua pasti menghasilkan manfaat bagi makhluk lainnya di bumi yang khususnya untuk manusia. Ketika kita mencoba untuk merenungkan ciptaan Allah yang mungkin terlihat menjijikkan semisal kotoran binatang ternak, apakah ciptaan ini tidak menghasilkan manfaat? Jika kita menjawab bahwa kotoran tidak memiliki manfaat, ini jawaban yang salah besar. Kenapa, karena kotoran binatang ternak sangatlah bermanfaat. Dari kotoran tersebut bisa dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman. Dengan pupuk tersebut tanaman tumbuh dengan suburnya, bahkan menghasilkan buah yang baik yang berujung pada pemanfaatan bagi manusia.
Kemudian, di ciptaan Allah yang lain, yang seakan tidak dipedulikan bahkan dihindari yaitu debu. Ciptaan Allah yang merupakan partikel-partikel kecil sebesar atom ini tidaklah diciptakan oleh Allah melainkan memberikan manfaat bagi manusia. Salah satunya adalah sebagai sarana bersuci bagi manusia dari hadats kecil -sebagai alat bantu tayamum- ketika manusia tidak bisa menggunakan air untuk berwudhu.
Kita telah melihat manfaat dari benda-benda yang dipandang menjijikkan, namun ternyata memiliki manfaat yang besar. Lalu kita sebagai manusia sudah bisa memberikan manfaat kepada manusia lainnya. Ataukah sebaliknya? kita hanya menjadi makhluk yang menyebabkan kerusakan bagi manusia lainnya. Patutlah kita merenungkan diri kita, jika hidup kita saat ini belum atau tidak sama sekali memberikan manfaat bagi manusia lainnya, maka jelaslah bahwa diri kita saat ini lebih buruk dari debu, bahkan lebih buruk dari kotoran binatang ternak. Padahal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di dalam haditsnya, salah satu syarat untuk menjadi manusia yang baik diantara manusia lainnya adalah dengan menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya,
خير الناس أنفعهم للناس
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)
Maka mulai saat ini, pikirkanlah, apa manfaat yang bisa kita lakukan di dalam kehidupan kita yang bisa kita berikan kepada orang lain, karena Allah menciptakan kita bukan untuk hal yang penuh dengan kesia-siaan. Wallahu a’lam
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/smart-teen/2013/11/10/27525/sudahkah-kita-menjadi-pribadi-yang-bermanfaat-bagi-orang-lain/#sthash.pdPe3owx.dpuf
Dunia,
adalah tempat dimana saat ini kita tinggali, tidak ada satu pun makhluk
walaupun itu hanya sebesar atom melainkan merupakan ciptaan sang Maha
Pencipta. Kita selaku manusia yang menjadi makhluk utama di bumi, yang
dimana tumbuhan, hewan dan ciptaan lainnya di bumi diperuntukkan bagi
kita, untuk mendukung berjalannya kehidupan dan fungsi hidup kita.
Sadar atau tidak, segala apa yang diciptakan oleh Allah di langit maupun di bumi tidak ada yang sia-sia, semua pasti menghasilkan manfaat bagi makhluk lainnya di bumi yang khususnya untuk manusia. Ketika kita mencoba untuk merenungkan ciptaan Allah yang mungkin terlihat menjijikkan semisal kotoran binatang ternak, apakah ciptaan ini tidak menghasilkan manfaat? Jika kita menjawab bahwa kotoran tidak memiliki manfaat, ini jawaban yang salah besar. Kenapa, karena kotoran binatang ternak sangatlah bermanfaat. Dari kotoran tersebut bisa dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman. Dengan pupuk tersebut tanaman tumbuh dengan suburnya, bahkan menghasilkan buah yang baik yang berujung pada pemanfaatan bagi manusia.
Kemudian, di ciptaan Allah yang lain, yang seakan tidak dipedulikan bahkan dihindari yaitu debu. Ciptaan Allah yang merupakan partikel-partikel kecil sebesar atom ini tidaklah diciptakan oleh Allah melainkan memberikan manfaat bagi manusia. Salah satunya adalah sebagai sarana bersuci bagi manusia dari hadats kecil -sebagai alat bantu tayamum- ketika manusia tidak bisa menggunakan air untuk berwudhu.
Kita telah melihat manfaat dari benda-benda yang dipandang menjijikkan, namun ternyata memiliki manfaat yang besar. Lalu kita sebagai manusia sudah bisa memberikan manfaat kepada manusia lainnya. Ataukah sebaliknya? kita hanya menjadi makhluk yang menyebabkan kerusakan bagi manusia lainnya. Patutlah kita merenungkan diri kita, jika hidup kita saat ini belum atau tidak sama sekali memberikan manfaat bagi manusia lainnya, maka jelaslah bahwa diri kita saat ini lebih buruk dari debu, bahkan lebih buruk dari kotoran binatang ternak. Padahal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di dalam haditsnya, salah satu syarat untuk menjadi manusia yang baik diantara manusia lainnya adalah dengan menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya,
خير الناس أنفعهم للناس
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)
Maka mulai saat ini, pikirkanlah, apa manfaat yang bisa kita lakukan di dalam kehidupan kita yang bisa kita berikan kepada orang lain, karena Allah menciptakan kita bukan untuk hal yang penuh dengan kesia-siaan. Wallahu a’lam
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/smart-teen/2013/11/10/27525/sudahkah-kita-menjadi-pribadi-yang-bermanfaat-bagi-orang-lain/#sthash.pdPe3owx.dpuf
Sadar atau tidak, segala apa yang diciptakan oleh Allah di langit maupun di bumi tidak ada yang sia-sia, semua pasti menghasilkan manfaat bagi makhluk lainnya di bumi yang khususnya untuk manusia. Ketika kita mencoba untuk merenungkan ciptaan Allah yang mungkin terlihat menjijikkan semisal kotoran binatang ternak, apakah ciptaan ini tidak menghasilkan manfaat? Jika kita menjawab bahwa kotoran tidak memiliki manfaat, ini jawaban yang salah besar. Kenapa, karena kotoran binatang ternak sangatlah bermanfaat. Dari kotoran tersebut bisa dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman. Dengan pupuk tersebut tanaman tumbuh dengan suburnya, bahkan menghasilkan buah yang baik yang berujung pada pemanfaatan bagi manusia.
Kemudian, di ciptaan Allah yang lain, yang seakan tidak dipedulikan bahkan dihindari yaitu debu. Ciptaan Allah yang merupakan partikel-partikel kecil sebesar atom ini tidaklah diciptakan oleh Allah melainkan memberikan manfaat bagi manusia. Salah satunya adalah sebagai sarana bersuci bagi manusia dari hadats kecil -sebagai alat bantu tayamum- ketika manusia tidak bisa menggunakan air untuk berwudhu.
Kita telah melihat manfaat dari benda-benda yang dipandang menjijikkan, namun ternyata memiliki manfaat yang besar. Lalu kita sebagai manusia sudah bisa memberikan manfaat kepada manusia lainnya. Ataukah sebaliknya? kita hanya menjadi makhluk yang menyebabkan kerusakan bagi manusia lainnya. Patutlah kita merenungkan diri kita, jika hidup kita saat ini belum atau tidak sama sekali memberikan manfaat bagi manusia lainnya, maka jelaslah bahwa diri kita saat ini lebih buruk dari debu, bahkan lebih buruk dari kotoran binatang ternak. Padahal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di dalam haditsnya, salah satu syarat untuk menjadi manusia yang baik diantara manusia lainnya adalah dengan menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya,
خير الناس أنفعهم للناس
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)
Maka mulai saat ini, pikirkanlah, apa manfaat yang bisa kita lakukan di dalam kehidupan kita yang bisa kita berikan kepada orang lain, karena Allah menciptakan kita bukan untuk hal yang penuh dengan kesia-siaan. Wallahu a’lam
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/smart-teen/2013/11/10/27525/sudahkah-kita-menjadi-pribadi-yang-bermanfaat-bagi-orang-lain/#sthash.pdPe3owx.dpuf
sebaik2 manusia ialah yg plng banyak manfaatnya
BalasHapus