Buku Tamu Pengunjung

Minggu, 23 Maret 2014

Antara Syukur dan Sabar

Perjalanan waktu, kita harus bisa mengelola timbangan amal dan dosa. Orang berbuat baik karena orang tersebut memang baik, sudah fitrahnya. Sebagai makhluk sosial, berbuat baik dengan sesama sebagai hal yang lumrah.

Orang desa bersyukur dengan tidak merusak alam, mengambil kekayaan alam sesuai kebutuhan. Mereka terbiasa sabar menghadapi kenyataan hidup, menerima apa adanya, tidak kenal keluh kesah apalagi mengutuk keadaan. Antar penduduk masih terjalin kerukunan, masih ada norma, adat dijunjung. Kegiatan religi dilakukan sesuai kemampuan diri.

Interaksi makna syukur dan sabar sebagai koridor dalam menyegerakan kebajikan. Menjadi orang baik, karena terbiasa melakukan hal yang baik. Melakukan kebaikan tidak sekedar alami, ditingkatkan sebagai kebutuhan. Melakukan kebajikan dalam hubungan antar manusia tidak sekedar untung rugi, karena urusannya dengan Allah. Kebajikan sebagai perwujudan niat yang hanya untuk mendapatkan ridho-Nya.

Urusan amal dan dosa, bahkan sekecil biji zarah pun, hanya Allah Maha.(Herwin Nur/Wasathon.com)www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read more at http://hasbiabhi.blogspot.com/2012/12/cara-memasang-widget-animasi-bergerak.html#PJoC7xrhdt0hx8dA.99