Pemilu akan segera di mulai, pesta akbar
5-tahunan ini akan lebih berbeda dibanding sebelumnya. Kini kandidat-kandidat
kuat akan banyak meramaikan maraknya pesta akbar ini. Sebut saja Jokowi, yang
secara tiba-tiba mencalonkan diri sebagai perwakilan partai PDIP yang pernah
sebelumnya tidak ingin mencalonkan diri sebelum masa gubernur DKI jakartanya
habis. Namu kenyataannya berbrda, kini beliau pun ikut bersaing bersama
kandidat kuat dari masing-masing partai. Sebut saja Dahlan Iskan dan masih
banyak lagi.
Berdasarkan sumber (rakyatsulsel. com ) ada 10 calon presiden yang sangat berpeluang
untuk menjadi dan memenangkan pemilu tahun ini. Hasil survei terbaru dari
Institute for Transformation Studies (Intrans) menemukan 10 tokoh sebagai
kandidat Pilpres 2014, yaitu Jokowi, Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri,
Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Mahfud MD, Surya Paloh, Dahlan
Iskan dan Gita Wirjawan.
Direktur Intrans Andi Saiful Haq didampingi
Direktur Imparsial Al Araf dan pengamat politik UGM Arie Sudjito, mengemukakan
hal tersebut kepada pers di Jakarta, Minggu sore (14/7).
Saiful Haq menjelaskan, riset Intrasn itu
mengambil 150 orang responden yang dibagi ke dalam 10 kelompok Focus Group
Discussion (FGD) yang dilakukan pada Mei–Juli 2013 dengan menggunakan metode
kualitatif. Dalam setiap diskusi, dilakukan pendalaman substansi pertanyaan
riset dengan menggunakan metode diskusi mendalam dengan dipandu fasilitator.
“Pendalaman substansi dengan mengukur persepsi,
afektif dan preferensi responden terhadap 20 nama kandidat capres dan cawapres.
Hasil diskusi ini yang kemudian dijadikan sebagai temuan riset dan disajikan
dalam bentuk narasi temuan riset,” ujarnya.
Saiful mengatakan, terpilihnya 10 kandidat bakal
capres 2014 itu berdasar kriteria (atribut) merakyat, kehamornisan rumah
tangga, rekam jejak kandidat yang meliputi terakit kasus kriminal, bisnis,
keluarga, pernyataan politik, keberpihakan dan kasus Hak Asasi manusia (HAM).
“Responden tidak lagi melihat kesukuan dalam
menganalisis kandidat, serta tidak mempersoalkan latar belakang kandidat dari
sipil atau militer,” katanya.
Saiful mengatakan, atribut atau kriteria
pemilihan bakal cawapres 2014 dari responden, antara lain profesionalisme,
cerdas, menyelesaikan masalah ekonomi, rendah hati, pengalaman dalam karir dan
teruji.
Hasil riset kualitatif itu secara berurutan
menetapkan kandidat bakal cawapres 2014, yaitu Ginandjar Kartasasmita, Gita
Wirjawan, Hary Tanoesoedibjo, Aburizal Bakrie, Mahfud MD, Jusuf Kalla, Wiranto,
Dahlan Iskan, akbar Tandjung dan Joko Suyanto.
Saiful menambahkan, hasil riset kualitatif juga
ditemukan faktor-faktor yang menentukan minat dan sikap pemilih terhadap
kandidat capres dan cawapres, yaitu faktor kebudayaan; faktor sosial (kelompok
referensi dan keluarga); faktor pribadi (usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup dan kepribadian); serta faktor psikologis (motivasi, persepsi,
pembelajaran, kepercayaan dan sikap).
“Hasil penelitian ini tidak hanya menggambarkan
urutan kemenangan antara satu kandidat dengan kandidat yang lain, tapi lebih
memberikan gambaran kelebihan dan kekuarangan satu sama lain melalui potret
para responden atau pemilih,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar